Skip to main content

PUTUSAN DAN PROPOSISI

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam ilmu logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumusan berfikir, psikologi juga membicarakan akyifitas berfikir, karena itu kita hendaknya berhati-hati melihat persimpangannya dengan logika dan mempelajari pikiran dan kerjanya tanpa , mengganggu sama sekali urusan benar dan salah tapi berpikir secara sehat dan praktis, banyak salah pemikiran kita di pengaruhi oleh keyakinan, pola piker berkelompok.
Logika menyelidiki, menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan mendapatkan kebenaran terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan.
Proposisi mempelajari tenta pernyataan bentuk kalimat yang dapat di nilai benar salahnya proposisi mempunyai tiga bentuk, proposisi katagoristik, inpotetik, dan proposisi disyungtif, dan itu ada hubungan tertentu atau mendasar.























BABA II
PEMBAHASAN


Pengertian Putusan dan Proposisi

Setelah kita menyelidiki unsur fundamental dari penalaran, yaitu pengertian sebagai kegiatan mental dan term sebagai ekspresi verbalnya, sekarang kita berusaha menyelidiki unsur kedua dari penalaran, yaitu putusan sebagai kegiatan mental yang diekspresikan secara verbal dalam proposisi.
Dalam akal budi – terutama dalam rangka penalaran – suatu pengertian selalu dirangkaian dengan pengertian yang lain sedemikian rupa sehingga pengertian yang satu mengakui atau mengingkari tentang pengertian yang lain. Rangkaian pengertian berupa pengakuan/pengingkaran itulah yang disebut putusan. Dengan demikian jelaslah bahwa pengertian selalu terkandung dalam suatu putusan.
Putusan adalah pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain, yang berlangsung di dalam akal budi. Sebagai contoh, apabila sewaktu kuliah berlangsung seorang mahasiswa berpikir “Logika adalah ilmu yang sulit” tanpa menyatakan apa yang dipikirkannya itu dengan kata-kata, maka mahasiswa tersebut membuat suatu putusan, karena dalam akal budi ia telah mengakui pengertian “ilmu yang sulit” tentang “logika”. Apabila kemudian ia menyatakan apa yang dipikirkannya itu kepada teman di sebelahnya, maka ia tidak hanya telah membuat suatu putusan, tetapi ia telah juga mengungkapkan putusan itu dalam sebuah proposisi. Dengan demikian proposisi dapat kita rumuskan sebagai pernyataan yang didalamnya manusia mengakui atau mengingkari sesuatu tentang sesuatu yang lain.
Di antara kegiatan-kegiatan akal budi manusia, putusan adalah kegiatan budi yang paling penting. Sebab dalam putusan suatu pengertian ditegaskan atau diingkari tentang pengertian yang lain. Dengan demikian putusan yang diekspresikan secara verbal dalam proposisi menyatakan apakah sesuatu diakui tentang sesuatu yang lain (afirmasi) atau sesuatu diingkari tentang sesuatu yang lain (negasi). Maka dengan proposisi (sebagai ekspresi verbal dari putusan) kita dapat menentukan kebenaran atau kekeliruan secara formal.

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
 Unsur-Unsur Proposisi
Suatu proposisi selalu menyatakan pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain. Oleh karena itu dalam suatu proposisi selalu terdapat tiga unsur berikut ini:
a).    Term subyek  :  hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subyek dalam sebuah proposisi disebut subyek logis. Ada perbedaan antara subyek logis dengan subyek dalam sebuah kalimat. Tentang subyek logis harus ada penegasan/pengingkaran sesuatu tentangnya;
b).    Term predikat   :  isi pengakuan atau pengingkaran itu sendiri (apa yang diakui atau diingkari). Term predikat dalam sebuah proposisi adalah predikat logis yaitu apa yang ditegaskan/diingkari tentang subyek; dan
c).    Kopula             :  penghubung antara term subyek dan term predikat dan sekaligus memberi bentuk (pengakuan atau pengingkaran) pada hubungan yang terjadi. Jadi fungsi kopula ada tiga: (a) untuk menghubungkan subyek dan predikat; (b) untuk menyatakan subyek itu sungguh-sungguh berada/exist; dan ( c ) untukj menyatakan cara mana subyek berada.
Setiap proposisi selalu mengandung ketiga unsur tersebut di atas. Itulah sebabnya, meskipun setiap proposisi selalu, berupa kalimat adalah proposisi. Dalam logika sebuah kalimat adalah proposisi apabila isi kalimat tersebut sanggup menjadi benar atau salah. Contoh-contoh berikut: “Selamat Hari Ulang Tahun” dan “Semoga umur panjang” adalah kalimat tetapi bukan proposisi, karena kalimat-kalimat tersebut dari segi isinya tidak dapat dibenarkan. Hal yang sama berlaku juga untuk kalimat perintah atau kalimat tanya. Jadi kalimat-kalimat harapan, tanya, perintah, dan keinginan (desideratif) tidak ada pengakuan atau pengingkaran sesuatu tentang sesuatu yang lain. Oleh karena itu kalimat-kalimat tersebut tidak dapat disebut proposisi. Hanya kalimat berita (informatif) adalah proposisi.
Hal lain yang perlu diingat ialah bahwa dalam bangsa Indonesia kopula dalam suatu proposisi tidak selalu dinyatakan secara eksplisit. “Amir nakal” adalah proposisi, karena nakal (term predikat) diakui tentang Amir (term subyek), meskipun kedua term tersebut tidak dihubungkan secara eksplisit oleh kopula. Hal ini kiranya semakin jelas ketika kita membahas tentang “proposisi kategoris standar” di bawah kelak.
Klasifikasi Proposisi Menurut Sifat Pengakuan atau Pengingkarannya
Menurut sifat pengakuan atau pengingkaran yang terkandung di dalamnya, proposisi dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
Proposisi kategoristik adalah prosisi yang mengandung pernyataan yang tanpa adanya syarat, seperti Hasan sedang sakit, proposisi kategoristik yang paling sederhana sendiri dari term subjek, term predikat, satu kopula dan satu Quantufier, subjek sebagaimana kita ketahui, adalah term yang menjadi pokok pembicaraan, predikat adalah term yang menerangkan, kopula adalah kata yang menyatakan hubungan subjek dan predikat, Quantifier adalah kata-kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikat oleh term subjek dalam contoh berikut :
Sebagian smanusia adalah pemabuk
Quantifier term subjek kopula term predikat
Quantifier kalanya menunjuk kepada permasalahan universal seperti kata, selurh, semua, tidak satupun ada kalanya menunjuk kepada permasalah partikural seperti sebagian, beberapa, tidak semua tapi sbagian benar hampir seluruh, rata-rata ( salah ) adakalanya menunjuk kepada permasalahan singular, teapi permasalahan singular biasanya Quantifier tidak dinyatakan.
Dari kombinasi antara kuantifar dan kuanlitatif maka kita kenal proposisi yaitu:
v Universal – Sutau pengertian dapat dikatakan terhadap semua san tiap-tiap dalam macamnya.
v Partikural – Di pakai dalam rumus yaitu dapat dalam putusan yang merupakan hukum ilmu.
v Singular – Pengertian ini tanpa wilayah, justru karena isinya terlalu banyak sebab hanya berlaku untuk suatu individu saja.
Proposisi universal kopulanya mengakui hubungan subjek dan predikat secara keseluruhan, dalam logika dilambangkan dengan huruf A, kalau proposisi partikural di lambangkan dengan huruf I, dan proposisi singular dilambangkan dengan huruf A, huruf A dan I masing-masing sebagai lambing proposisi universal positif dan partikural positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata latin yang berarti mengakui ?

Proposisi hipotetik adalah kebenaran yang dinyatakan di gantungkan pada syarat tertentu, hipotetik kopulanya adalah jika, apabila, atau manakala yang kemudian dilanjutkan dengan maka, kopula ini menghubungkan dua buah pernyatan misalnya, jika permintaan bertambah, maka harga akan naik, antara keduanya mempunyai perbedaan mendasar.
Pada proposisi katagorik kopulanya selalu "Adalah" atau "Bukan" sedangkan pada proposisi hipotetik kopulanya adalah "Jika" apbila proposisi hipotetik mempunyai dua bentuk, pertama, bila A adalah B, maka A adalah C, seperti bila Hasan rajin, ia akan naik kelas, kedua, bila A adalah B maka C adalah D seperti bila hujan, saya naik becak.
Proposisi hipotetik mempunyai hubungan kebiasaan seperti:
Bila pecah perang, maka harga akan membubung
Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia hadiah yang menarik
Adapun beberapa contoh prosisi hipotetik yang mempunyai hubungan keharusan adalah.
Bila matahari terbit, maka waktu sholat subuh telah habis .
Bila nyawa meninggalkan badan, maka berahirlah kegiatan jasmani

Proposisi Disyungtif ; Proposisi disyungtif pada hakikatnya yang proposisinya juga terdiri dari dua proposisi kategorika, sebuah proposisi disyungtif seperti proposisi jika tidak benar. Maka salah, jika di analisis menjadi proposisi itu dan proposisi itu salah, kopula yang berupa/ jika/ dan/ maka/ mengubah dua proposisi kategoristik menjadi permasalahan disyungtif, proposisi ini sangat berpariasi seperti : - Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
- Hasan dirumah atau disekolah.
Dalam proposisi hipotetik kopula menghubungkan sebab atau akibat sedangkan dalam proposisi disyungtif kopula menghubung dua buah alternative ada dua bentuk proposisi disyungtif. Proposisi disyungtif sempurna dan Proposisi tidak sempurna, proposisi sempurna mempunyai alternative kontradiktif sedangkan proposisi disyungtif tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif rumus untuk bentuk pertama adalah A mungking B mungkun A B seperti : - Hasan berbaju putih atau berbaju non putih
- Budi mungkin masih hidup mungkin sudah mati ( Non hidup )
- Fatimah berbahasa arab atau berbahasa non arab
Adapun rumus bentuk kedua adalah A mungkin B, B mungkin C seperti : - Hasan berbaju hitam atau berbaju putih
- Budi di toko atau di sekolah

Proposisi Kategoris Standar

Proposisi kategoris yang dipakai standar dalam logika Aristoteles dikenal sebagai proposisi kategoris standar. Proposisi kategoris standar adalah proposisi kategoris yang dirumuskan dalam bentuk kalimat berita (informatif) dan di dalamnya terkandung pengakuan atau pengingkaran sesuatu (term predikat) tentang sesuatu yang lain (term subyek); serta baik term subyek dan term predikatnya menunjuk pada suatu substantif (dalam bahasa berupa kata benda) dan kedua term itu dihubungkan oleh kopula dalam pola susunan “S = P” atau “S # P”. Contohnya : “Musang (term subyek, kata benda) adalah (kopula) binatang (term predikat, kata benda)”. Bentuk ini adalah bentuk proposisi kategoris yang dipakai sebagai standar dalam sistem Aristoteles. Proposisi-proposisi kategoris yang berbeda bentuknya harus dikembalikan kepada bentuk proposisi kategoris standar ini. ada 4 kemungkinan penyimpanan dari bentuk standar ini yaitu:
a).    proposisi kategoris yang predikatnya tidak berupa substantif, tetapi berupa kata sifat; seperti : “Mobil itu bagus”, “kulitmu hitam”, dan lain-lain. Untuk mengubah proposisi kategoris yang demikian itu menjadi berbentuk standar, substansi yang memiliki sifat yang bersangkutan harus disebutkan. Dengan perubahan tersebut, proposisi di atas dapat dijadikan proposisi kategoris standar sebagai berikut: “Mobil itu adalah mobil yang bagus”, “Kulitmu adalah kulit yang berwarna hitam”. 
Kadang-kadang subyek kategoris standar seolah-olah tidak berupa substantif, tetapi hanya berupa kata sifat ; misalnya : “Merah adalah berani”, “Ramah-tamah sangat terpuji”. Sesungguhnya subyek dari kedua proposisi di atas bukanlah kata sifat dalam arti yang sebenarnya, melainkan berupa substantif karena yang dikatakan di situ adalah hal “merah” dan “ramah-tamah” itu sendiri, yang apabila kita kembalikan pada proposisi kategoris standar, proposisi itu akan menjadi:” Warna merah adalah warna yang menunjuk pada sifat berani”, “Sifat ramah-tamah adalah sifat yang terpuji” (perhatikan : sifat ramah-tamah bukanlah kata sifat, melainkan substantif).
b).    Proposisi yang tidak mengikuti pola susunan “S = P” atau “S # P”; misalnya: “Yang mengikuti kuliah itu semuanya mahasiswa fakultas kedokteran”. Bentuknya yang standar adalah “Semua yang mengikuti kuliah itu adalah mahasiswa fakultas kedokteran”
Proposisi berikut ini juga menyimpang karena susunan dan predikatnya yang menunjukkan kata sifat : “Masih ada gajah liar”. Bentuknya yang standar menjadi : “Sebagian gajah adalah binatang yang masih liar”.
c).    Proposisi yang term predikatnya berupa kata kerja. Misalnya “Ibu Teresa memperjuangkan nasib jutaan orang miskin”. “Irak menginvasi Kuwait”. Bentuk yang standar dari dua proposisi di atas adalah “Ibu Teresa adalah ibu yang memperjuangkan nasib jutaan orang miskin”, “Irak adalah negara   yang menginvasi Kuwait”.
d).   Proposisi yang tidak lengkap. Misalnya: (Siapa yang mengambil buku itu?) Sardi ! Seharusnya Sardi adalah orang yang mengambil buku itu.
 Kuantitas dan Kualitas proposisi
1).    Kuantitas proposisi
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b) Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi





2).    Kualitas proposisi
 Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b) Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.

Sudah kita lihat di atas bahwa dalam suatu proposisi terkandung pengakuan atau pengingkaran sesuatu (term predikat) tentang sesuatu yang lain (term subyek). Dengan demikian menurut kualitasnya, kita dapat membedakan proposisi atas : proposisi afirmatif dan proposisi negatif. Proposisi yang berkualitas afirmatif adalah proposisi yang mengandung pengakuan apa yang menjadi term predikatnya tentang apa yang menjadi term subyeknya. Misalnya: “Anton adalah mahasiswa angkatan ’88, adalah proposisi afirmatif, karena proposisi tersebut mengandung pengakuan “mahasiswa angkatan ’88 tentang “Anton”. Sebaliknya, proposisi yang berkualitas negatif adalah proposisi yang mengandung pengingkaran apa yang menjadi term predikatnya tentang apa yang menjadi term subyeknya. “Kucing bukan binatang yang bertelur” adalah proposisi negatif, karena proposisi tersebut mengandung pengingkaran “binatang yang bertelur” tentang “kucing”.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bahwa dalam ilmu logika mempelajari bagaimana kita harus berfikir logis, dan pada permasalahan tentang proposisi adalah pernyataan yang dapat dinilai benar dan salahnya, bahwa dalam meluruskan informasi keilmuan merupakan suatu proses atau system yang harus bersifat logis, karena itu science tidak mungkin melepaskan kepentingannya terhadap logika.
Logika membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindar kekeliruan, dalam segala aktifitas berfikir dan bertindak, manusia mendasarkan diri atas prinsip ini, logi menyampaikan kepada benar, lepas dari pembagian prasangka emosi dan keyakinan seseorang.




















DAFTAR PUSTAKA




Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Blog Yang Tidak Bisa Di Copas

Haiiii Semuaanyaa......!!!!! Lama Mimin ga ngepost lagi maklum lagi sibuk kuliah nyusun skripsi, Nah kali ini mimin akan ngasih tau bagaimana Cara Mengatasi Blog Yang Tidak Bisa di Copas nih. Mimin pernah nemuin masalah di Chrome atau Mozila di pengaturannya tidak ada Disable java Script dalam versi terbarunya....Naah mimin kasih tau nih cara Copas terbaru Versi Mimin hehe Pertama yang harus dilakukan adalah.. klik kanan di mana saja pastinya di blog yang tidak bisa di copas, bila blog itu tidak bisa di klik kanan cari menu blog tersebut dan klik kanan. setelah klik kanan cari Inspect  setelah klik ispect nanti muncul sebelah kanan kaya pengaturan gituh, coba cari titik berjajar tiga kebawah dekat close (x) dan klik bagian titik tiga berjejer ke bawah  tersebut. Nanti ada pilihan ..pilih saja setting kemudian centang disable javascript. Naah sekarang anda bisa mengcopas blog tersebut hehe... cukup sekian dari mimin semoga bermanfaat..:)

Ketulusan Murni

Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota, hiduplah sepasang suami istri. Dari sekilas orang yang memandang, mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti saat ini. Sayang, pasangan itu belum lengkap. Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan mereka, pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan. Karenanya walaupun masih saling mencinta, si suami berkeinginan menceraikan istrinya karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya. Setelah melalui perdebatan sengit, dengan sedih dan duka yang mendalam, si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai. Dengan perasaan tidak menentu, suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orang tua mereka. Meskipun orang tua mereka tidak setuju, tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami. Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot, kedua

xDRAG GAME RACING ANDROID

xDrag  - game balapan yang menarik, bagi penggemar mengemudi cepat di berbagai jarak. Cobalah untuk lulus tes dan untuk mencapai rumah lurus alami dalam posisi terdepan. Grafis tiga dimensi, sepuluh rute, manajemen simpatik. Instruksi: 1. Instal Apk 2. Buka game & mainkan Download (OS2.1 and up) >>  xDrag .apk ENJOY YOUR GAME, KLIK SKIP JA UNTUK YANG DOWLOAD...THANKS