Skip to main content

Di Karawang, Pencuri Motor Biasa Minta Tebusan ke Korban


KARAWANG, RAKA - Belasan kepala desa (kades) yang tergabung dalam Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Karawang mendatangi Markas Kepolisian Resort Karawang, Rabu (19/2). Mereka meminta satuan reserse kriminal Polres Karawang bertindak tegas terhadap sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Pasalnya, aksi curanmor di Karawang sudah merajalela apalagi pelaku tak segan-segan meminta tebusan kepada korban yang kehilangan motor.
"Kami sengaja datang kesini (polres) untuk meminta agar aparat Kepolisian Resort Karawang dapat menindak tegas aksi sindikat curanmor," kata Ketua Apdesi Karawang, Asep Komara,SH, saat dihubungi RAKA melalui ponselnya, Rabu (19/2) kemarin.
Dikatakannya, pihaknya sebagai pelayan masyarakat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di desa masing-masing, kerap menerima laporan terkait kasus pencurian bermotor dari warganya. Apalagi, jumlah laporan yang diterima dalam sehari terkadang lebih dari satu kasus. "Warga yang melapor kehilangan motor sudah terlalu sering dan sangat jarang yang bisa ditemukan kembali. Sehingga warga meminta kami untuk ikut mencari motor tersebut. Karena kewenangan kami sangat terbatas, kami datang untuk meminta bantuan dari kepolisian agar kasus curanmor bisa ditekan," terang Kades Purwadana ini
APDESI, jelas Asep, terpaksa harus meminta bantuan secara resmi kepada aparat kepolisian agar benar-benar mampu menjalankan peranannya sebagai pelayan dan pelindung masyarakat. Sebab, berdasarkan pengakuan anggota APDESI, para pelaku setelah berhasil menguasai motor curian itu biasanya meminta uang tebusan kepada korban jika kendaraannya ingin kembali. "Jika motor tersebut tidak ditebus, motor tersebut tidak akan pernah kembali," tandasnya.
Dalam proses penebusan tersebut, urai Asep, korban biasanya dihubungi oleh seorang makelar. Namun pada saat transaksi korban tidak diperbolehkan bertemu pelaku. "Saat menebus, korban tidak diperbolehkan ikut melainkan melalui makelar," imbuhnya.
Kepala Desa Lemahkarya, Kecamatan Tempuran, Rohanta, mengatakan, dalam dua bulan terakhir telah terjadi delapan aksi pencurian kendaraan motor di wilayahnya. Namun hingga saat ini belum ada pelaku yang berhasil dibekuk. "Desa Lemahkarya dua bulan, Desember dan Januari ada 8 orang yang laporan kecurian motor. Dan belum ada yang terungkap," imbuhnya.
Rohanta menduga, selama ini para pelaku menjual di sebuah wilayah yang dijadikan tempat penampungan motor curian. Tempat tersebut menurutnya bukan lagi menjadi rahasia sebagai wadah para pelaku untuk menjual motor curiannya. "Makanya kita berharap ada kekuatan khusus dan ketegasan dari Polres," ujarnya.
Sementara itu, Wakapolres Kompol Haryo Tejo Wicaksono, mengungkapkan, tindak kriminal jenis curanmor merupakan permasalahan yang harus diberantas. Namun sejauh ini pihaknya mengaku belum maksimal dalam mengungkap aksi curanmor di wilayah hukum Polres Karawang. "Curanmor suatu permasalahan yang memang harus dicari solusinya. Kita akui masih ada kekurangan dalam mengungkap perkara ini. Misalnya di jajaran Polsek memang masih kurang personelnya. Tapi kita tersu berupaya melakukan tindakan seperti meningkatkan patroli dan itu pun memang masih kurang," ujarnya.
Ditengah upaya Polres Karawang memerangi aksi curanmor, pihaknya juga meminta semua pihak untuk bekerja sama mengungkap pelaku curanmor. Namun ditegaskannya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan membongkar komplotan para pelaku curanmor yang diduga telah terorganisir. "Tidak ada wilayah yang tidak terjangkau oleh hukum. Kita akan mencari waktu yang tepat, kita akan bicarakan lebih lanjut di jajaran untuk membongkar aksi curanmor ini. Apalagi kalau sudah ada tebusan, lebih mudah karena mudah diketahui orang-orangnya. Nanti kita cari sumbunya," tegas Tejo. (ops)

sumber : http://www.radar-karawang.com/2014/02/di-karawang-pencuri-motor-biasa-minta.html
Read More

Popular posts from this blog

KATA KATA BERMAKNA

Jangan memohon pada Tuhan tuk meringankan cobaan yang ada, berdoalah pada Tuhan tuk memberikanmu kekuatan tuk dapat melaluinya. Hidup tak selalu seperti yang kamu mau. Hal baik dan buruk terjadi selalu, namun semua itu telah diatur Tuhan, dengan akhir yang indah. Jangan terlalu pikirkan sendirimu, karena ada seseorang di luar sana yang sedang bertanya-tanya seperti apa rasanya bertemu denganmu. Jangan tangisi mereka yang meninggalkanmu demi orang lain. Jika mereka cukup bodoh melepasmu, kamu harus cukup pintar melupakannya. Setiap orang punya masalah. Lebih baik mencari solusi masalahmu dari pada membandingkan masalahmu dengan orang lain. Kadang kamu bertemu seseorang yang sangat berarti dalam hidupmu hanya tuk menyadari pada akhirnya kamu harus melepaskannya. Pikirkan apapun yang akan kamu ucapkan. Karena setiap ucapan yang keluar dari mulutmu, tak akan bisa kamu tarik kembali. Cintai apapun yang ada didunia dengan sewajarnya. Karena apapun yang ada di dunia tak ada yang aba...

Cara Menggunakan Android untuk SSHTunnel

Okhey, everybody!!! I love you all..... Hari ini kita akan membahas bagaimana menyeting android untuk koneksi ke SSH Tunnel. Pertama-tama kita harus download file setup nya di disini: Stable Version Beta Version  (much faster, requires root) atau pake kode QR Untuk menggunakan seluruh fitur aplikasinya, kita harus me root duluof this application, (akses admin/akses rootnya) pada handphone atau tablet kita. Jalankan aplikasi SSHTunnel dan masukkan alamat server serta port yang akan kita sambungkan/koneksikan. Dibawahnya, masukkan VPNSecure username and password Scroll ke bawah ke tulisan Port Forwarding, dan centwang "Use socks  proxy ", pilih any local port, dan pilih " Global  proxy" untuk forward semua traffic via server kita. Sebagai alternatif, "Global Proxy" bisa tidak dicentang dan pilih aplikasi individual untuk menggunakan proxy dengan memilih pilihan "Individual proxy. Setelah kita pilih-pilih, sekarang ...

Setwan Menolak Tanggung Jawab Soal Molornya Proyek Rehab Gedung DPRD

    KARAWANG, RAKA - Lagi, Sekretaris DPRD HA. Suroto meradang. Ia merasa tak pernah memahami apa yang menjadi pertimbangan Dinas Cipta Karya dengan memberikan toleransi perpanjangan waktu kepada pemborong, terhadap pelaksanaan rehab total gedung paripurna DPRD Karawang. "Kalau alasannya force major atau kondisi terpaksa karena bencana alam, apakah alasan itu bisa diterima? Kan selama proyek ini dikerjakan tidak pernah ada apa-apa (bencana alam) di sini? Aneh saja ketika pemborong menghadapi kendala di lapangan oleh adanya cor beton yang sulit dirobohkan menjadi alasan ditolerir. Padahal keberadaan proyek ini sebelumnya sudah hasil perencanaan," tutur Suroto, Rabu (19/2) kemarin. Sebagai penerima manfaat dari proyek bernilai Rp 5,7 miliar tersebut, Suroto menyatakan keengganannya ikut campur dan membantu apabila hasilnya kelak memunculkan masalah hukum. "Saya sama rekan-rekan di DPRD kan sudah seringkali mengingatkan. Bila memang nanti ada yang mempermasalahkan, ya ...